Collectoritis Style

Style ini biasanya dilakukan aquascaper pemula

DUTCH STYLE

style yang dipakai sejak tahun 1930an, diperkenalkan oleh bangsa Belanda. Cirinya, tanaman yang digunakan antara 10-12 spesies. Dan susunan tanamannya cenderung bergerombol. Warna antara tanaman disusun sehingga serasi dengan tanaman sekitarnya.

IWAGUMI STYLE

Yang paling utama dalam gaya aquascape ini, adalah susunan batu-batuan di dalamnya. Dipopulerkan oleh Takashi Amano juga. Ada empat buah jenis batuan dalam Iwagumi Style, yaitu Oyaishi, fukuishi, soeishi dan suteishi.

Nature Style

Mengutamakan kealamian dalam formasi, bisa menyerupai bentuk suatu taman, hutan. Dipopulerkan oleh Takashi Amano di tahun 1980an.

El-Nature Style

Style ini lebih mengacu ke ekosistem asli untuk habitat penghuninya.

Senin, 23 Desember 2013

Kandungan Gizi untuk ikan


A. Protein
Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan, baik untuk pertumbuhan maupun untuk menghasilkan tenaga. Protein nabati (asal tumbuhtumbuhan), lebih sulit dicernakan daripada protein hewani (asal hewan), hal ini disebabkan karena protein nabati terbungkus dalam dinding selulosa yang memang sukar dicerna.

Pada umumnya, ikan membutuhkan protein lebih banyak daripada hewan-hewan ternak di darat (unggas dan mamalia). Selain itu, jenis dan umur ikan juga berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan karnivora membutuhkan protein yang lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan omnivora berada diantara keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20 – 60%, dan optimum 30 – 36%. Protein nabati biasanya miskin metionin, dan itu dapat disuplau oleh tepung ikan yang kaya metionin.

B. Lemak
Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak esensialnya yaitu asam-asam lemak tak jenuh atau PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam lemak esensial ini banyak terdapat di tepung kepala udang, cumi-cumi dll.
Kandungan lemak sangat dipengaruhi oleh faktor ukuran ikan, kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga lain. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4 – 18%.

C.Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, beras al dari bahan baku nabati. Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, dapat berkisar antara 10–50%. Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan enzim pemecah karbohidrat (amilase). Ikan karnivora biasanya membutuhkan karbohidrat sekitar 12%, sedangkan untuk omnivora kadar karbohidratnya dapat mencapai 50%.

D. Vitamin
Apabila ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya adalah nafsu makan hilang, kecepatan tumbuh berkurang, warna abnormal, keseimbangan hilang, gelisah, hati berlemah, mudah terserang bakteri, pertumbuhan sirip kurang sempurna, pembentukan lendir terganggu dll. Agar ikan tetap sehat, suplai vitamin harus kontinyu, tapi kebutuhan akan vitamin dipengaruhi oleh ukuran ikan, umur, kondisi lingkungan dan suhu air.

E. Mineral
Mineral adalah bahan an-organik yang dibutuhkan oleh ikan untuk embentukan jaringan tubuh, proses metabolisma dan mempertahankan keseimbangan osmotis. Mineral yang penting untuk pembentukan tulang, gigi dan sisik adalah kalsium, fos for, fluorine, agnesium, besi,tembaga, kobalt, natrium, kalium, klor, boron, alumunium, seng, arsen, dll. Makanan alami biasanya telah cukup mengandung mineral, bahkan beberapa dapat diserap langsung dari dalam air. Namun pada umumnya, mineral-mineral itu didapatkan dari makanan. Oleh karena itu, beberapa macam mineral yang penting perlu kita tambahkan pada proses pembuatan pakan.

Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan buatan. Bahan-bahan ini cukup sedikit saja, diantaranya :
antioksidan, perekat dan pelezat. Sebagai antioksidan atau zat anti tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikuin, BHT, BHA dengan penggunaan 150 – 200 ppm.

Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat seperti agar-agar gelatin, tepung kanji, tepung terigu dan sagu, dengan pemakaian maksimal 10%. Bahan perekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang, sebab pakan udang harus mempunyai ketahanan yang tinggi, agar tidak cepat hancur dalam air. Sebagai pelezat, pada umumnya dipakai garam dapur sebanyak 2%.

Tips Pemijahan Ikan Komet


1. Wadah Pemijahan
Untuk wadah bisa menggunakan aquarium, kolam, bak fiber/terpal atau baskom besar. Wadah baiknya dicuci bersih dan pastikan bebas dari bakteri jahat yang bisa mengancam kesehatan ikan. Pastikan ukuran wadah sesuai dengan isi ikan yang akan di nikahkan, serta bila dirasa perlu, bisa ditambahkan aerator agar air kaya akan oksigen, siapa sih yang mau "ehm-ehm" di tempat yang sempit dan sesak 

2. Air
Pastikan air yang digunakan aman dan tidak mengandung zat berbahaya, misalnya air PAM sudah terkenal mengandung klorin yang bisa berbahaya buat ikan. Air bisa diendapkan dulu selama 24-48 jam, atau kalo males nunggu bisa pakai anti-klorin yang udah banyak dijual di pasaran

3. Media Pemijahan
Karena ikan komet adalah ikan yang meletakkan telur nya pada substrat maka perlu dpersiapkan media untuk ikan meletakan telurnya. Media yang bisa dipergunakan adalah tali rafia yang di-iris halus sehingga menyerupai akar tanaman lalu ditenggelamkan di air, atau bisa juga menggunakan tanaman air berakar cukup lebat seperti eceng gondok. Bila mau repot bisa bikin kakaban ijuk kayak para peternak ikan gede-an . Pastikan juga media bebas dari bakteri berbahaya, caranya bisa direndam dengan obat mythlene blue (biasa disebut juga obat biru) untuk sterilisasi.

4. Pemilihan induk
Pilihlah jantan dan betina yang berkualitas baik bentuk tubuh maupun warna sehingga bisa diperoleh anakan yang ciamik juga. Ciri ikan yang siap kimpoi biasanya suka kejar-kejaran sambil cium-cium bokong (maaf ) dan sudah cukup umur, biasanya umur 8 bulanan sudah bisa dipijah. Pastikan si betina sudah menyimpan telur dan si jantan bisa menghasilkan sperma (cara mengeceknya bisa diurut pelan pada perut.

5. Proses memijah
Biasanya rasio terbaik dalam memijahkan ikan adalah 1 Jantan : 2 Betina, selalu usahakan jangan memberi rasio jantan lebih banyak karena ada beberapa ikan bisa stress bila terus dikejar oleh para pejantan. Masukkan indukan terpilih ke wadah yang telah disiapkan dan jangan lupa media untuk meletakkan telurnya. Biasanya pemijahan si ikan akan berlangsung malam sampai dini hari, di alam liar pemijahan paling sering terjadi di musim hujan. 

Pada pagi hari bisa dicek media pijahnya apakah sudah ada telur atau belum, bila sudah ada selamat anda sukses memijahkan ikan anda. Segera pindahkan indukan dari wadah agar tidak memakan telurnya sendiri, atau bisa juga media nya yang dipindahkan ke wadah penetasan yang sudah dipersiapkan dengan algae atau lumut yang bisa jadi pakan alami burayak ikan.

6. Penetasan telur dan pemeliharaan burayak (anak ikan)
Dalam waktu sekitar 2-3 hari biasanya telur akan mulai menetas, bila semua sudah menetas media pijah bisa diangkat. Larva ikan tidak perlu diberi makan selama 2-3 hari karena masih memiliki nutrisi dari kantung telur. Untuk pakan anak ikan biasanya bisa menggunakan kuning telur rebus (awas jangan terlalu banyak karena bisa mencemari air), pelet yang digiling halus, atau microworm. Berikan secukupnya saja jangan berlebihan. Menurut info yang saya baca di usia 2 minggu sebaiknya mulai ada sedikit pergantian air agar lebih sehat karena air sudah terlalu lama. Di usia sebulan biasanya bentuk dan warna anak ikan bisa mulai terlihat.

Sejarah Komet Fish


Ikan Mas Komet (Carassius Auratus) atau biasa dipanggil ikan komet memiliki ciri fisik yang sangat khas dari ikan lain, bentuknya yang sedikit agak memanjang dengan ekor yang biasanya panjang gemulai menjadi pembeda dari ikan lainnya.

Utuk asal mula munculnya ikan komet ada 2 versi, TS juga tidak tahu mana yang benar tapi keduanya akan ditampilkan kutipan artikelnya.


Sejarah pertama:
Ikan berpostur ramping ini pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Cina pada tahun 1729. Awalnya bentuk ikan komet ini seperti ikan maskoki. Karena kedua jenis ikan mas ini masih satu kerabat, yakni dari keluarga Cyprinidae. Pada zaman Dinasti Ming (tahun 1368-1644) popularitas ikan komet makin menanjak. Setelah itu, penyebaran ikan komet berkembang sampai ke Negeri Sakura.


Sejarah kedua:
Ikan komet dikembangkan di Amerika sekitar akhir abad ke-19. Nama komet diambil dari nama benda angkasa yaitu komet Halley. Ikan komet memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan ikan maskoki. Dengan harga yang murah, ikan komet banyak diminati oleh konsumen ikan hias.

JANTAN

1. Badan ramping, terkesan kekar
2. Tutup insang kasar bila diraba (bila sudah dewasa/siap kimpoi)
3. Bila perut bawah dekat kelamin dipijat pelan akan keluar cairan putih
4. Menurut info lubang dubur jantan berbentuk lonjong
5. Ekornya panjang gemulai (katanya sih, masih belum ada cukup bukti)
6. Sang pengejar sambil menabrak pantat ikan lain (uda siap tempur )

BETINA

1. Badan cenderung gemuk apalagi dibagian perut, tidak terlihat kekar
2. Tutup insang halus bila diraba
3. Bila perut bawah dekat kelamin dipijat pelan akan keluar oranye kemerahan, bila sudah siap kimpoi yang keluar adalah telur ikan
4. Menurut info lubang dubur betina berbentuk bulat
5. Ekornya agak pendek dan tidak gemulai (katanya sih)
6. Biasanya jadi korban yang dikejar-kejar, pantat nya di tabrak-tabrak

sumber